Minggu, 05 April 2015

KONSERVASI BANGUNAN ROYAL ALBERT HALL-LONDON

Konservasi Bangunan Internatioal
ROYAL ALBERT HALL-LONDON”



London  adalah ibu kota Inggris dan Britania Raya, merupakan wilayah metropolitan terbesar di Britania Raya dan juga zona perkotaan terbesar di Uni Eropa menurut luas wilayah. Berlokasi di sepanjang Sungai Thames, London telah menjadi permukiman utama selama dua milenium sejak didirikan oleh Romawi pada abad ke-1 dengan nama Londinium. Inti dari London kuno, yaitu City of London, sebagian besar masih tetap mempertahankan batas-batas abad pertengahannya. Sejak abad ke-19, nama London juga digunakan untuk menyebut kota metropolitan yang berkembang di sekitar inti ini. Konurbasi dari wilayah-wilayah urban ini pada akhirnya membentuk Region London dan wilayah administratif London Raya. Wilayah ini diatur dan dibawahi oleh wali kota London dan Majelis London yang dipilih melalui pemilihan umum.
London merupakan salah satu kota yang menjadi pusat bagi musik klasik dan musik pop yang utama di dunia dan merupakan lokasi bagi label-label musik besar seperti EMI, serta asal dari banyak grup-grup musik, musisi dan profesional di bidang industri musik yang tak terhitung jumlahnya. Di London juga banyak terdapat gedung-gedung orkestra dan konser, di antaranya Barbican Arts Centre (basis utama London Symphony Orchestra), Cadogan Hall (Royal Philharmonic Orchestra) dan Royal Albert Hall (The Proms).
Royal Albert Hall adalah sebuah gedung konser yang terletak di ujung utara daerah South Kensington, di Kota Westminster, London, Inggris, paling dikenal karena mengadakan konser prom musim panas tahunan sejak tahun 1941.
Ini adalah salah satu bangunan di Inggris yang paling berharga dan khas. Sejak dibuka oleh Ratu Victoria pada tahun 1871, seniman terkemuka di dunia dari segala bentuk kinerja genre telah muncul di panggung ini. Setiap tahun menjadi tuan rumah bagi lebih dari 350 pertunjukan termasuk konser klasik, rock dan pop, balet dan opera, tenis, upacara penghargaan, sekolah dan acara komunitas, pertunjukan amal dan perjamuan.
Aula itu awalnya seharusnya telah dipanggil Pusat Balai Seni dan Ilmu Pengetahuan (The Central Hall of Arts and Sciences), tapi nama itu diubah oleh Ratu Victoria menjadi Royal Albert Hall of Arts and Science saat peletakan batu fondasi sebagai dedikasi untuk almarhum suaminya dan permaisuri Pangeran Albert. Ini membentuk bagian praktis dari peringatan nasional untuk Pendamping Pangeran - bagian dekoratif adalah Albert Memorial langsung ke utara di Kensington Gardens, sekarang terpisah dari Hall dengan jalan Kensington Gore.

Periode 1996-2004
Selama periode ini Hall menjalani program renovasi dan pengembangan yang didukung oleh hibah dari Heritage Lottery Fund £ 20.000.000 untuk memungkinkannya untuk memenuhi tuntutan abad berikutnya peristiwa dan pertunjukan. Tiga puluh "proyek diskrit" yang dirancang dan diawasi oleh arsitektur dan perusahaan teknik BDP tanpa mengganggu acara. Proyek-proyek ini termasuk meningkatkan ventilasi untuk auditorium, lebih banyak bar dan restoran, tempat duduk unggul baru, fasilitas teknis yang lebih baik dan lebih daerah belakang panggung modern. Proyek terbesar adalah pembangunan teras selatan baru - pintu 12, menampung restoran, box office baru dan di bawah area pengiriman baru. Meskipun eksterior bangunan itu sebagian besar tidak berubah, langkah-langkah selatan menuju ke Prince Consort Jalan dihancurkan untuk memungkinkan pembangunan akses kendaraan bawah tanah dan akomodasi selama 3 HGVs membawa semua peralatan yang dibawa oleh pertunjukan. Langkah-langkah kemudian direkonstruksi sekitar teras selatan baru, bernama The Meitar Foyer setelah sumbangan yang signifikan dari Mr & Mrs Meitar. Serambi dibangun pada skala dan gaya yang mirip dengan tiga beranda yang sudah ada di pintu 3, 6 dan 9:. Karya-karya ini dilakukan oleh Taylor Woodrow Konstruksi Langkah-langkah yang asli ditampilkan dalam adegan awal 1965 Film Ipcress Berkas . Pada tanggal 4 Juni 2004, proyek ini menerima Europa Nostra Award untuk prestasi yang luar biasa. The East (Pintu 3) dan Barat (Pintu 9) beranda yang mengkilap dan bar baru dibuka bersama dengan landai untuk meningkatkan akses penyandang cacat.
Internal Lingkaran dibangun kembali dalam empat minggu pada bulan Juni 1996 memberikan ruang kaki lebih, akses yang lebih baik dan meningkatkan garis pandang. Para Kios-kios dibangun kembali dalam waktu empat minggu pada tahun 2000 menggunakan dukungan baja memungkinkan lebih banyak ruang di bawahnya untuk dua bar baru. 1534 kursi berputar unik diletakkan - dengan penambahan 180 kursi perdana. The Choirs dibangun kembali pada waktu yang sama. Seluruh bangunan didekorasi ulang dalam gaya yang memperkuat identitas Victoria. Karpet baru diletakkan di koridor -. Khusus tenunan dengan perbatasan yang mengikuti kurva eliptik bangunan dalam desain tenun tunggal terbesar di dunia
Karya-karya termasuk pembangunan kembali utama dari organ yang besar, dibangun oleh "Bapa" Henry Willis pada tahun 1871 dan dibangun kembali oleh Harrison & Harrison pada tahun 1924 dan 1933. Pekerjaan saat ini dilakukan oleh Mander Organ antara tahun 2002 dan 2004 [9] dan organ adalah sekarang lagi organ pipa terbesar kedua di Kepulauan Inggris dengan 9.997 pipa di 147 berhenti. Yang terbesar adalah Grand Organ di Katedral Liverpool yang memiliki 10.268 pipa.

2011
Selama semester I 2011, perubahan yang dilakukan ke daerah-daerah di belakang panggung untuk pindah dan meningkatkan ukuran daerah awak katering di bawah Langkah Selatan jauh dari panggung dan membuat tambahan ruang ganti lebih dekat ke panggung.

2012
Selama musim panas 2012 kantin staf dan beberapa daerah berubah diperluas dan diperbaharui oleh kontraktor 8Build.

2013
Royal Albert Hall dari Prince Consort Jalan
Dari Januari sampai Mei wilayah Box Office di Pintu 12 menjalani modernisasi lebih lanjut untuk menyertakan Café Bar baru di lantai dasar, sebuah Box Office baru dengan counter toko dan toilet tambahan. Desain dan konstruksi dilakukan oleh kontraktor 8Build. Setelah pembukaan itu nama 'The Zvi dan Ofra Meitar Serambi dan Foyer. " karena sumbangan besar dari pasangan.

2014
Dari Januari Cafe Consort di Grand Tier ditutup secara permanen dalam persiapan untuk restoran baru dengan biaya sebesar £ 1 juta. Perbaikan, yang pertama di sekitar 10 tahun, dirancang oleh perusahaan konsultan Keane Merek dan dilaksanakan oleh kontraktor 8Build [14] Verdi -. Italian Kitchen secara resmi dibuka pada tanggal 15 April dengan makan siang atau makan malam menu 'batu dipanggang pizza, pasta dan makanan penutup klasik.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/London

http://id.wikipedia.org/wiki/Royal_Albert_Hall

Sabtu, 04 April 2015

KONSERVASI KAWASAN-PRAHA

Konservasi Kawasan Internatioal
PRAHA”





Praha merupakan ibu kota dan kota terbesar di Republik Ceko. Ini adalah kota keempat belas terbesar di Uni Eropa. Hal ini juga ibukota sejarah Bohemia. Terletak di utara-barat negara itu di Sungai Vltava, kota ini adalah rumah bagi sekitar 1,24 juta orang, sedangkan zona perkotaan yang lebih besar diperkirakan memiliki populasi hampir 2 juta. Kota ini memiliki iklim sedang, dengan musim panas yang hangat dan musim dingin yang dingin. Asal usul nama Praha agak terkait dengan prah kata (yang berarti 'ambang'), yang merupakan cepat di sungai.

Kota Praha ini merupakan kota terindah dengan warisan bangunan-bangunan lama yang sangat indah yang menjadi daya tarik para wisatawan lokal maupun asing untuk datang kekota tersebut. Banyak bangunan-bangunan yang memiliki usia yang sangat tua namun masih terjaga hingga kini. UNESCO pun meresmikan Praha sebagai situs warisan dunia. Kepedulian pemerintah stempat untuk menjalankan konservasi dan perawatan pada bangunan-bangunan di Praha itu lah yang harus menjadi contoh yang harus dilakukan pada bangunan tua yang ada di Indonesia, karena jika dibandingkan Praha, Indonesia tidak kalah menarik akan warisan bangunan bersejarah yang dapat menjadi daya tarik wisatawan asing maupun domestic.




Beberapa bangunan terkenal di kota ini antara lain adalah Jembatan Charles atau Karluvmost dalam bahasa setempat, Kastil Praha, Jam Astronomi di Balai Kota dan Menara Televisi Žižkov. Kastil Praha (bahasa Ceko: Pražský hrad) adalah sebuah kastil di Praha di mana raja-raja Ceko, kaisar-kaisar Suci Romawi, dan Presiden Republik Ceko (dan Cekoslovakia) pernah menempatinya sebagai kantor. Mahkota Kerajaan Bohemia juga di sini. Kastil Praha adalah salah satu kastil terbesar dunia (menurut Guinness Book of Records kastil ini adalah kastil kuno terbesar) dengan panjang 570 m dan lebar rata-rata 130 meter.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Kastil_Praha

Kamis, 02 April 2015

KAWASAN KONSERVASI MELAKA-MALAYSIA

Konservasi Kawasan ASEAN
KAWASAN KONSERVASI MELAKA-MALAYSIA

Melaka adalah salah satu negara bagian di Malaysia. Sebagai negara persemakmuran, Malaysia terbagi menjadi Malaysia bagian barat yang berupa semenanjung dan bagian timur yang bergabung dengan Indonesia di Pulau Kalimantan (Borneo). Malaysia terbagi atas 13 negara bagian dan 3 wilayah persekutuan. Melaka, adalah salah satu dari tiga belas negara bagian tersebut.
Negara bagian di Malaysia mirip-mirip dengan sebutan Provinsi di Indonesia, atau prefektur jika itu di Jepang. Dengan luas wilayah 1.664 kilometer persegi, Melaka merupakan negara bagian terkecil ketiga setelah Perlis dan Penang.
Melaka merupakan salah satu kawasan konservasi terbaik yang ada di Malaysia. Banyak bangunan yang menjadi perhatian sebagai bangunan konservasi dan tetap dijaga keasliannya. Begitulah salah satu daya Melaka untuk mendatangkan pengunjung wisatawan asing maupun domestic. Banyak sekali museum yang menarik untu dikunjungi karena sisa-sisa peninggalan dari Portugis dan Belanda yang masih terawat digabung dengan sejarah dan keragaman etnis budaya yang bersatu di kota inilah yang akhirnya menjadikan Melaka ditetapkan sebagai World Heritage City (Kota Warisan Dunia) oleh UNESCO pada tanggal 7 Juli 2008.

Beberapa bangunan konservasi nya adalah:

1. Stadthuys


Bangunan ini merupakan ikon wajib Kota Melaka untuk dikunjungi. Bangunan bercat merah yang terletak di The Dutch Square ini dulunya merupakan pusat pemerintahan Belanda di Kota Melaka setelah mereka berhasil menduduki wilayah Melaka. Diyakini merupakan gedung Belanda tertua di Melaka, Stadthuys didirikan pada tahun 1650 dan sekarang dijadikan sebagai museum Sejarah dan Etnografi. Semua keterangan sejarah yang saya tulis di atas saya peroleh dari museum ini. Dengan tiket masuk hanya 2 RM, pengunjung dapat memperoleh semua informasi terutama tentang sejarah pendudukan Belanda di kota Melaka.

2. The Baba Nyonya Heritage Museums

Terletak di Jalan Tun Than Cheng Lock, paralel dengan Jonker street. Museum peranakan Baba Nyonya ini merupakan museum yang dikelola secara private.  Bangunannya khas merupakan percampuran antara budaya timur dan barat – antara Cina dengan Belanda. Pertama kali dibangun pada tahun 1896, Museum Baba Nyonya menceritakan tentang sejarah warga peranakan (Strait-born Chinese atau keturunan Cina), tentang bagaimana cara mereka hidup dan bersosialisasi, serta memuat banyak benda-benda peninggalan bersejarah seperti porselen, keramik, guci baik produksi western atau dari cina. Dibuka mulai pukul 10.00-16.30 dan tutup antara 12.30 -14.00, pengunjung dapat memasuki museum ini dengan membayar 10 RM, dan dapat berfoto menggunakan kostum peranakan di dalam museum.

Sumber:

http://gaphebercerita.blogspot.com/2011/12/welcome-to-melaka.html

KONSERVASI FULLERTON HOTEL-SINGAPUR

Konservasi Bangunan ASEAN
FULLERTON HOTEL-SINGAPUR”


Gedung Fullerton terletak di lokasi puncak antara Sungai Singapura dan Teluk Marina, di sudut Raffles Place yang terkenal sebagai pusat komunitas finansial Singapore.
Bangunan yang saat ini lebih dikenal sebagai Hotel Fullerton, didesain oleh Keys & Dowsell dan dibangun pada tahun 1927-1928. Tujuh puluh tahun kemudian bangunan tujuh lantai ini dianugerahi status sebagai bangunan konservasi. Bangunan Fullerton ini dibangun pertama-tama pada tahun 1829 dengan fungsi sebagai Benteng di mulut Sungai Singapura guna mempertahankan dan menjaga Singapura. Nama Benteng Fullerton diambil dari nama Sir Robert Fullerton, Gubernur pertama dari The Straits Settlement of Singapore. Benteng ini kemudian diberikan kepada pemerintah di tahun 1874 sebagai Kantor Pos Pusat Pertama (Central Post Office) dan Kantor Perdagangan (The Exchange). Benteng ini kemudian selesai direnovasi sebagai bangunan lengkap pada tahun 1928.


Penggunaan pertama Bangunan Fullerton adalah pada saat anggota Kantor Perdagangan, Dewan Komisaris Perdagangan dan anggota Klub Singapura (Singapore Club) mulai memesan berbagai fasilitas di lantai-lantaii atas termasuk akomodasi. Sayap bangunan yang terdiri dari kamar-kamar tidur mulai diminati khalayak sesaat setelah Gubernur Shenton Thomas dan Lady Thomas tinggal disana setelah Istana diserang oleh pasukan lawan pada tahun 1942. Pada tahun 1950-an Plaza Fullerton merupakan lokasi dimana Mr. Lee Kuan Yew sering mengadakan kampanye-kampanye politik yang mengundang banyak perhatian masyrakat dan wisman yang sedang menikmati makan siang di Raffles Place. Dengan selesainya pembangunan pada tahun 1928, Bangunan Fullerton memulai fase barunya dalam mengukir sejarah. Restorasi sebuah benteng menjadi sebuah hotel memberika Kota Singapura sebuahLandmark , yang kemudian lebih dikenal sebagai The Fullerton Singapore. Peninggalan kebudayaan yang kental dalam arsitekturnya memperlihatkan kemapanan dan keseuaian bangunan ini sebagai sebuah hotel megah yang berbintang enam. Fullerton Singapore memiliki asset yang tak ternilai yaitu lokasi . Lokasi prima dari Fullerton Singapore di jantung Distrik Civic , sepadan dengan kekayaan sejarahnya. Lokasi strategis karena terletak di antara pusat kota lama dengan pusat kota baru Singapura.
Selain lokasi tersebut mengandung nilai sejarah yang tak ternilai, yang mampu menonjolkan Fullerton Singapore sebagai sebuah titik pusat aktivitas komersial pada hari-hari kerja di Singapura. Terletak di muka Raffles Place, distrik bisnis dan finansial yang terkenal, Fullerton Singapore sendiri tampak apik dengan kedekatannya pada pusat-pusat budaya seperti Teater Victoria, Concert Hall, Teater Esplanade di Teluk dan museum-museum seni lainnya. Dari bangunan inipun seorang dapat menikmati pemandangan ke arah Boat Quay , salah satu pusat aktivitas hiburan malam hari di Singapura. Lokasinya paralel dengan stasiun bawah tanah Raffles Place Mass Rapid Transit (MRT) dalam jarak berjalan kaki. Pencapaian dengan kendaraan pun mudah baik dengan kendaraan pribadi dari Nicol Highway atau taksi dari Sungai Singapura. Di masa yang akan datang, Fullerton Singapore akan mempunyai nilai tambah dengan perluasan dan penambahan area waterfront dengan kehadiran The Merlion Park dan Waterboat House  yang akan dibangun pada sisi Sungai Singapura serta pengembangan reklamasi pantai di Collyer Quay  di gerbang pusat kota baru. Parsel watefront ini akan menawarkan lebih banyak lagi pusat-pusat perbelanjaan dan pemandangan menakjubkan ke arah Teluk Marina.


Sumber:

http://www.academia.edu/6958359/ESKURSI_PRESERVASI_KONSERVASI_RENOVASI_PADA_PEMELIHARAAN_BANGUNAN_DI_SINGAPURA_DAN_MALAYSIA

KONSERVASI BANGUNAN GEREJA BLEDUK-JAWA TENGAH

Konservasi Bangunan Jawa Tengah
“ GEREJA BLENDUK- SEMARANG”

Gereja Blenduk, masyarakat sekitar menyebut demikian karena bentuk atap dari gereja tersebut berbeda dari gereja pada umumnya. Atap gereja tersebut berbentuk bulat, dan merupakan satu satunya gereja di dunia yang memiliki design bulat seperti itu. Gereja Protestan di Indonesia Bag. Barat (GPIB) Immanuel Semarang, terletak di jalan Letjen.Soeprapto 32. Merupakan gereja Kristen tertua di Jawa Tengah. Dibangun tahun 1753 dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Mempunyai kubah besar dilapisi perunggu dan di dalamnya terdapat sebuah Orgel Barok. Arsitektur didalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani.


Posisi bangunan ini menghadap ke Selatan. Lantai bangunan hampir sejajar dengan jalan di depannya. Atap bangunan berbentuk kubah dengan penutupnya lapisan logam yang dibentuk oleh usuk kayu jati. Di bawah kubah terdapat lubang cahaya yang menyinari ruang dalam yang luas . Pada sisi bangunan, Timur, Selatan dan Barat terdapat portico bergaya Dorik Romawi yang beratap pelana. Gereja ini memiliki dua buah menara dikiri kanan. Menara ini beratap kubah kecil. pintu masuk merupakan pintu ganda dari panel kayu.
Menurut salah satu jemaat GPIB yang biasa disapa bapak Noya, Gereja Mbelenduk telah mengalami banyak perubahan sejak pembangunan awal. Mula-mula Gereja di bangun pada tahun 1753, berbentuk rumah panggung Jawa, dengan atap yang sesuai dengan arsitektur Jawa. Pada tahun 1787 rumah panggung ini dirombak total. Pada tahun 1894, gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan W.Westmas dengan bentuk seperti sekarang ini. Yaitu dengan dua menara dan atap kubah. Keterangan mengenai Wilde dan Wetmas tertulis pada kolom di belakang mimbar. Bapak Noya menambahkan, pada renovasi terakhir gereja ini bernama Couple Cerk. Nama tersebut diambil dari dua bentuk menara yang beratap kubah.
Gereja itu merupakan bangunan cagar budaya di Kota Semarang. Kota Semarang memang merupakan Kota Cagar Budaya yang harus selalu dilindungi keberadaan bangunan bersejarahnya. semoga bangunan ini dapat terus berdiri dengan kokoh dan menjadi daya tarik dunia untuk berkunjung ke Indonesia.

Pemerintah Kota Semarang tidak berdiam diri melihat keberadaan Kawasan Kota Lama yang semakin lama semakin memperihatinkan. Pemerintah Kota Semarang telah mengeluarkan Perda Nomor 8 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Kota Lama. Namun, walaupun sudah terdapat Perda yang mengaturnya, kondisi kawasan Kota Lama lama masih memprihatinkan. Hal ini karena aplikasi dari Perda tersebut masih sangat minim.

Sumber:

https://malaikat07.wordpress.com/2010/10/02/pelestariankonservasi-kawasan-kota-lama-semarang/

KONSERVASI CANDI JAWI-JAWA TIMUR

Konservasi Bangunan Jawa Timur
“ CANDI JAWI-PASURUAN”

Candi Jawi atau dengan nama asli Jajawa adalah candi yang dibangun sekitar abad ke-13 dan merupakan peninggalan bersejarah Hindu-Buddha Kerajaan Singhasari yang terletak di terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia, sekitar 31 kilometer dari kota Pasuruan. Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan - Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari, Kertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan tempat peribadatan Raja Kertanegara.


Candi Jawi menempati lahan yang cukup luas, sekitar 40 x 60 meter persegi, yang dikelilingi oleh pagar bata setinggi 2 meter. Bangunan candi dikelilingi oleh parit yang saat ini dihiasi oleh bunga teratai. Bentuk candi berkaki Siwa, berpundak Buddha. Ketinggian candi ini sekitar 24,5 m, panjang 14,2 m dan lebar 9,5 m. Bentuknya tinggi ramping seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah dengan atap yang bentuknya merupakan paduan antara stupa dan kubus bersusun yang meruncing pada puncaknya. Pintunya menghadap ke timur. Posisi pintu ini oleh sebagian ahli dipakai alasan untuk mempertegas bahwa candi ini bukan tempat pemujaan atau pradaksina (upacara penghormatan terhadap dewa, disebut Dewayadnya atau dewayajña), karena biasanya candi untuk peribadatan menghadap ke arah gunung, tempat yang dipercaya sebagai tempat persemayaman kepada Dewa. Candi Jawi justru membelakangi Gunung Penanggungan. Sementara ahli lain ada pula yang beranggapan bahwa candi ini tetaplah candi pemujaan, dan posisi pintu yang tidak menghadap ke gunung karena pengaruh dari ajaran Buddha.

Candi Jawi dipugar untuk kedua kalinya tahun 1938-1941 dalam masa pemerintahan Hindia Belanda karena kondisinya sudah runtuh. Akan tetapi, renovasinya tidak sampai tuntas karena sebagian batunya hilang. Kemudian diperbaiki kembali tahun 1975-1980, dan diresmikan tahun 1982. Kini biaya pemeliharaan didapatkan dari sumbangan sukarela dari pengunjung maupun LSM lainnya.
Bentuk bangunan Candi Jawi memang utuh, tetapi isinya berkurang. Arca Durga kini disimpan di Museum Empu Tantular, Surabaya. Lainnya disimpan di Museum Trowulan untuk pengamanan. Sedangkan yang lainnya lagi, seperti arca Brahmana, tidak ditemukan. Mungkin saja sudah berkeping-keping.
Di gudang belakang candi memang terdapat potongan-potongan patung. Selain itu, terdapat pagar bata merah seperti yang banyak dijumpai di bangunan pada masa Kerajaan Majapahit, seperti Candi Tikus di Trowulan dan Candi Bajangratu di Mojokerto.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Jawi