BANGUNAN KONSERVASI
“BALAIKOTA
– BOGOR”
Jawa Barat, Bogor . Siapa yang tidak
tau kota Bogor ini, si kota penghujan yang selalu ramai akan wisatawan asing
maupun lokal. Kota Bogor terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Terdapat
bangunan yang memiliki nilai hystorical yang tinggi yang menjadi perhatian sebagai bangunan konservasi. “Penjajahan?” ya salah satu
alasannya pada saat zaman penjajahan, bangunan peninggalan bekas PD I lah yang
rupanya merajalela di kota Bogor ini. Namun hal tersebut sudah menjadi sejarah
bangsa saat ini.
Beberapa peninggalan Belanda yaitu
pada bangunan Balaikota Bogor. Gedung Balaikota Bogor lokasinya berada di Jl.
Ir. H. Juanda No. 10, Kota Bogor, merupakan gedung warisan kolonial Belanda
yang dibangun pada tahun 1868. Semula nama bangunan ini adalah Societeit, lalu
setelah merdeka menjadi markas Korem Surya Kencana, dan sejak 1975 menjadi
Gedung Balaikota Bogor.
Bentuk Gedung Balaikota Bogor ini
memiliki gaya Kolonial Belanda. Tetapi sekarang telah mengalami renovasi dan
penggabungan gaya arsitektur Sunda dan Eropa. Fasade bangunan berwarna putih
disertai dengan pilar – pilar yang ramping pada bagian muka bangunan, ber-atap
rendah, dan pada badan bangunan menggunakan profil geometrik yaitu pada bagian
dahi jendela dan pintu, sedangkan pada bagian kaki / bawahnya di beri sentuhan
batu alam.
Area lahan bangunan seluas +/- 9.060 m2
telah banyak mengalami renovasi baik pada area halaman dan bangunan itu
sendiri sehingga terdapat penggabungan gaya arsitektur pada bangunannya yaitu
arsitektur Sunda dan Eropa. Saat ini
bangunan berfungsi sebagai Kantor Pemerintahan Kota Bogor, dan sering pula
digunakan untuk kegiatan-kegiatan khusus lainnya di Kota Bogor seperti upacara
bendera saat peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Balaikota sendiri terdiri dari
beberapa gedung, gedung tersebut diantaranya :
1.Gedung utama (Balaikota)
2.Masjid At-taqwa
3.Kompleks perkantoran
4.Gedung kemuning gading.
5.Gedung rapat 2
Sumber:
http://www.thearoengbinangproject.com/wisata/gedung-balaikota-bogor/
https://ismiy.wordpress.com/2012/07/10/konservasi-arsitektur-3/
untuk dikoreksi, tidak ada unsur sunda yang ada pada bangunan ini.. penggunaan batu alam pun tidak nampak pada bangunan :) tolong dianalisa lebih dalam lagi, ya... nuhun
BalasHapus